Rabu, 05 November 2014

Laporan Praktikum SD 02 (Peta Karnaugh)

         1                    Tujuan
a.   Mahasiswa mampu mengubah suatu fungsi aljabar menjadi bentuk yang paling sederhana dan menerapkan kedalam tabel kebenaran kemudian mengimplementasikannya ke rangkaian kombinasional
b.    Mahasiswa mampu merancang rangkaian kombinasional dari analisa tabel kebenaran
c.    Mampu mendesain rangkaian kombinasional dengan menggunakan IC seminimal mungkin
        2                    Alat dan Bahan
a.       Buku Praktikum
b.      Power Project Board
c.       IC AND 74xx08
d.      IC OR 74xx32
e.       IC NOT 74xx04
f.       IC NAND 74xx00
g.      IC NOR EX-OR74xx86
h.      Lampu LED
i.        Resistor 330 Ω

3.     Tabel Kebenaran

INPUT
OUTPUT
D
C
B
A
Y1
Y2
Y3
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
1
1
1
0
0
0
1
0
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
0
0
1
0
1
0
0
1
0
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
0
0
0
0
1
1
1
0
0
1
1
0
0
1
0
1
0
0
0
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1




           

4.    Peta Karnaugh dan Notasi

  • Peta Karnaugh untuk Y1

Y1 = AC’ + A’C + BC + DC















  • Peta Karnaugh untuk Y2



Y2       = B’D’ + BDC + D’C’ + B’A’
Dapat disederhanakan menjadi:
Y2       = (A+B)’ + (B+D)’ + (D+C)’ + BDC

  • Peta Karnaugh untuk Y3

Y3 = AC + BA + DC + A’C’














5.         Gambar Rangkaian             
1. Y1= AC’ + A’C + BC + DC

2. Y2   = (A+B)’ + (B+D)’ + (D+C)’ + BDC

3. Y3 = AC + BA + DC + A’C’


6.         Pembahasan dan Analisis Data
            Peta Karnaugh merupakan salah satu metode untuk menyederhanakan fungsi ajalabardengan variabel maksimal yaitu 4 variabel. Jika lebih dari 4 variabel akan lebih mudah menggunakan metode Quine Mc Cluskey. Peta Karnaugh adalah diagram/peta yang terdiri dari beberapa kotak yang bersisian. Jumlah kotak yang terbentuk di Peta Karnaugh tergantung dari variabelnya dengan rumus 2n, n adalah variabel
Berdasarkan letak angka 1 maka akan didapat beberapa kemungkinan yang akan terjadi, yaitu sebagai berikut :
                  1.PAIR, apabila ada dua angka logika 1 yang berdampingan.
                  2.QUAD, apabila ada empat angka logika 1 berdampingan.
                  3.OKTET, apabila ada delapan angka logika 1 berdampingan.
                  4.ROLLING (melingkar), apabila nilai logika 1 yang terdapat pada kolom sebelah kiri                         dengan nilai logika 1 pada kolom sebelah kanan, atau nilai logika 1 pada baris paling                           atas dengan logika 1 pada baris paling bawah.
                  5.OVERLAPPING, apabila pembacaan logika 1 yang digunakan lebih dari 1 (satu) kali.


  • Saat percobaan Y1, Dengan menyusun Rangkaian Y1= AC’ + A’C + BC + DC
  • Menurut teori saat masukan A=0, B=0,  C=0, D=0, maka Y1= 0 (lampu mati), Seperti                       ditunjukkan simulator multisim berikut:
Terukur voltase = 0 V yang berarti tidak ada arus mengalir

Namun pada kenyataannya saat percobaan rangkaian menyala (1)


  •  Menurut teori saat masukan A=0, B=0, C=0, D=1, maka Y1= 1 (ditunjukkan dengan lampu LED menyala dan arus mengalir), Seperti ditunjukkan simulator multisim berikut:
Terukur Voltase= 5 V yang berarti ada arus yang mengalir

Dan kenyataannya saat percobaan rangkaian pun lampu LED menyala (1)


  • Pada saat masukan diubah ubah, kenyataannya saat percobaan keluarannya selalu sama, yaitu lampu selalu menyala
  •  Maka bisa diambil simpulan bahwa ada suatu kesalahan yang terjadi saat percobaan berlangsung yang menyebabkan lampu selalu menyala, penyebab kesalahan bisa disebabkan oleh:

  1. Ada salah satu kabel yang tidak terhubung baik dengan komponen IC, lampu, resistor atau Sumber tegangan
  2. Ada kerusakan pada komponen IC, lampu, resistor, atau sumber tegangan
  3. Ada kabel yang salah disambungkan, tidak sesuai dengan persamaan yang dibuat


  • Saat percobaan Y2, Dengan menyusun Rangkaian :
  • Y2= (A+B)’ + (B+D)’ + (D+C)’ + BDC
  •  Menurut teori saat masukan A=0, B=0,  C=0, D=0, maka Y2= 1 (ditunjukkan dengan lampu yang menyala), Seperti ditunjukkan simulator multisim berikut:
Dirunjukkan bahwa voltase = 5V yang berarti ada arus yang mengalir




Namun kenyataannya saat percobaan lampu tidak menyala (0).

  • Menurut teori saat masukan A=0, B=1,  C=0, D=1, maka Y2= 0 (ditunjukkan dengan lampu mati), Seperti ditunjukkan simulator multisim berikut:
Ditunjukkan voltase 0 V, maka tidak ada arus yang mengalir

Dan kenyataannya saat percobaan rangkaian pun mati (0)


  • Pada saat masukan diubah ubah, kenyataannya saat percobaan keluarannya selalu sama, yaitu lampu selalu mati (0)


  •  Maka bisa diambil simpulan bahwa ada suatu kesalahan yang terjadi saat percobaan berlangsung yang menyebabkan lampu selalu menyala, penyebab kesalahan bisa disebabkan oleh:

  1. Ada salah satu kabel yang tidak terhubung baik dengan komponen IC, lampu, resistor atau Sumber tegangan
  2. Ada kerusakan pada komponen IC, lampu, resistor, atau sumber tegangan
  3. Ada kabel yang salah disambungkan, tidak sesuai dengan persamaan yang dibuat
7.    Simpulan
         Dengan melaksanakan praktikum ini, kita bisa untuk menyederhanakan fungsi aljabar menjadi bentuk yang paling sederhana kemudian di aplikasikan ke tabel kebenaran dan diimplementasikan ke rangkaian kombinasional. Kita juga bisa merancang rangkaian kombinasional dari tabel kebenaran dengan desain rangkaian menggunakan IC seminimal mungkin. Kemudian saat percobaan dilakukan kesalahan terjadi suatu kesalahan yang menyebabkan lampu selalu menyala, penyebab kesalahan bisa disebabkan oleh, ada salah satu kabel yang tidak terhubung baik dengan komponen IC, lampu, resistor atau Sumber tegangan, atau da kerusakan pada komponen IC, lampu, resistor, atau sumber tegangan, atau ada kabel yang salah disambungkan yang/ tidak sesuai dengan persamaan yang dibuat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar